Selasa, 26 April 2011

Red Bull: Posisi Pole Bukan Lagi Kunci Kemenangan

Berlin - Memulai balapan dari posisi terdepan lazimnya memuluskan jalan menuju kemenangan. Musim ini mungkin tidak lagi demikian karena Mark Webber sudah memperlihatkan posisi start di belakang tak lantas membuat hasil balapan jadi buruk.

Musim ini signifikansi di sesi kualifikasi mungkin tak lagi jadi sekrusial sebelumnya. Ini disebabkan adanya kombinasi dari ban baru dan juga bantuan-bantuan untuk melakukan overtaking. Lebih daripada hasil kualifikasi, strategi di pit boleh jadi lebih penting.

Tengok laju Webber di GP China lalu, misalnya. Saat itu si driver Red Bull membalap dari posisi 18 untuk finis di posisi tiga. Ia terbantu oleh set ban lunak baru yang tersedia karena ia tidak ambil bagian dalam dua sesi terakhir kualifikasi.

Apa yang ditampilkan oleh Webber tersebut rupanya cukup berdampak kepada 'Banteng Merah', yang kini mulai memikirkan ulang strategi tim untuk seri-seri berikutnya.

"Itu membuat Anda mempertanyakan nilai dari kualifikasi. Kini mobil-mobilnya bisa menyalip dan dengan perbedaan besar antara ban lama dan ban baru, kami harus menelaah ulang di setiap lintasan untuk melihat pemting-tidaknya berada di garis depan," ujar Prinsipal Tim Red Bull Christian Horner di ESPN F1.

"Para ahli strategi kami akan melihat kembali bagaimana kami harus merencanakan balapan kami di akhir pekan," lanjutnya.

Setiap pembalap memiliki tiga set ban lunak dan tiga set ban keras untuk kualifikasi dan balapan. Di kebanyakan balapan musim lalu, para pembalap terdepan menggunakan seluruh tiga set ban lunaknya di kualifikasi, lantas membawa set terakhirnya ke dalam balapan untuk melakukan pergantian ban.

Meski demikian, dengan ban Pirelli tahun ini aus lebih cepat, Horner mulai meyakini kalau para pembalap bisa lebih baik juga menyimpan ban lunak untuk balapan, kendatipun itu berdampak negatif kepada posisi start.

"Berdasarkan karakteristik dari lintasan dan ban di setiap akhir pekan, Anda mungkin ingin mengubah situasi agar bisa mendapatkan ban baru yang lebih cepat di bagian-bagian penting dalam balapan, mungkin dengan berimbas kepada kualifikasi."

"Anda harus melakukan banyak overtaking untuk bisa melaksanakannya, tapi Mark menunjukkan itu bisa dikerjakan. Anda bisa bilang ia butuh dua lap lagi untuk menang. Dengan kurang dari dua lap lagi, kami bisa saja menang melalui Sebastian (Vettel) dengan strategi konvensional yang berdasarkan dari posisi grid bagus," papar Horner.

Di seri tersebut, Lewis Hamilton dari McLaren tampil jadi pembalap tercepat. Vettel finis di posisi dua dengan selisih lima detik, unggul dua detik dari Webber yang ada di peringkat tiga.

More information : http://www.detiksport.com/read/2011/04/25/190719/1625082/80/red-bull-posisi-pole-bukan-lagi-kunci-kemenangan?s99110269

Tidak ada komentar:

Posting Komentar