Selasa, 26 April 2011

Batik Jambi


JAMBI - Kita harus bangga karena Batik merupakan hasil warisan budaya dunia asal Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki batik dengan ciri khasnya masing-masing. Jambi pun demikian. Jambi juga memiliki jenis batik sendiri yang motifnya khas tentang keadaan sekitar Jambi, seperti: tanaman dan hewan sekitar. Corak-corak batik Jambi yang terkenal antara lain: Kepak Lepas, Cendawan, Batang Hari, Gong, Ayam, Matohari, Anggur, Duren Pecah, Kaco Piring, Kupu-Kupu, Pauh, Kembang Duren, Keladi, Angsoduo, Bayam Ginseng, Kapal Sanggat, Atlas, dan lainnya.

Batik Jambi terpusat di desa jambi seberang (seberang Sungai Batanghari). Di sanalah, terdapat sanggar batik yang merupakan pusat pengrajin batik Jambi. Di daerah ini pula, warga asli Jambi bertempat tinggal. Menurut pengrajin batik Jambi, terdapat pihak-pihak yang mencoba meniru desain dan corak mereka. Para pengrajin batik di sana mengatakan kualitas batik mereka dapat diadu kualitasnya dengan batik tiruan.

Untuk cara pembuatannya, batik jambi sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu batik tulis (dengan lilin) dan batik cap (terdapat pola untuk dicap pada kain). Untuk bahannya, biasanya dibuat di bahan sutra dan katun. Untuk harga bervariasi, tergantung dari cara pembuatan dan bahan. Batik tulis memiliki harga lebih mahal dibanding batik cap. Batik berbahan sutera juga lebih mahal dibanding batik berbahan katun. Harganya bervariasi mulai Rp 50.000/meter hingga jutaan rupiah per meter tergantung pesanan.

Untuk penamaan batik, selain menggunakan corak, terkadang pengrajin batik juga menamakan batiknya dengan nama tokoh atau artis di Indonesia. Jadi jangan heran jika terdapat batik SBY dan batik Dorce. Hal tersebut dikarenakan, Pak SBY membeli banyak bahan batik Jambi dari tempat tersebut. Demikian pula dengan Dorce yang melakukan kunjungan dan membeli banyak motif yand dimaksud. Saya dan Putri pun sempat membeli 7 lembar kain batik Jambi (total lebih dari 14 meter) untuk oleh-oleh, dengan harapan nanti penjual bisa menamakannya dengan nama kami, batik Prabu dan batik Putri, setelah kami pulang.

More information : http://travel.detik.com/read/2010/12/09/093216/1513001/1025/batik-jambi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar